Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 18 November 2007

PETANI DUMOGA KELUHKAN KRISIS AIR

Petani di Desa Kinomaligan Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow-Bolmong ,mengeluhkan pasokan air bagi pengairan ribuan hektar sawah mereka . Dua bendungan masing-masing bendungan Kosinggolan dan Bendungan Toraut ,yang selama ini menjadi tumpuan pasokan air ,tidak mampu lagi mengairi seluruh sawah yang ada karena debit air yang mengalami penyusutan dalam 10 tahun terakhir . Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air-P 3 A ,Mohammad Tungkagi mengungkapkan ,jika sebelumnya Petani mampu melakukan 3 kali tanam dalam 1 tahun ,namun 10 tahun terakhir ini Petani hanya dapat melakukan 2 kali penanaman padi dalam satu tahun . Pasalnya ,Para petani harus mengikuti jadwal penyaluran pasokan air ,dari Bendungan yang dikelola oleh Dinas Pengairan Kabupaten Bolaang Mongondow . Menurut Tungkagie kondisi tersebut ,mengakibatkan produksi beras mengalami penurunan yang cukup tajam . Satu hektar sawah yang dulunya bisa menghasilkan kurang lebih 3 ton beras ,kini hanya kurang lebih 2 ton . Menurut Boy Nayoan dari Dinas Pengairan Kabupaten Bolaang Mongondow ,pembagian air terpaksa dilakukan penjadwalan berdasarkan pola tanam kepada ribuan hektar Sawah petani di Wilayah Dumoga ,karena debit air bendungan Kosinggolan dan Toraut terus menyusut . Ia mengungkapkan ,debit air di Bendungan Kosinggolan yang sebelumnya mencapai 7 meter kubik ,kini hanya kurang labih 2 meter kubik ,yang berarti hanya mampu mengairi kurang lebih 4.500 hektar sawah . Sementara Bendungan Toraut ,Debit air yang ada kurang lebih 3 meter kubik atau hanya mampu mengairi 4.800 Hektar sawah ,di banding sebelumnya debit air kurang lebih 12 meter Kubik . Baik Nayoan Maupun Tungkagie ,sama-sama mengakui perambahan hutan di kawasan Taman Nasiona Bogani Nani Wartabone ,menjadi penyeban utama krisis air di Bendungan Kosinggolan dan Toraut .

1 komentar:

semua tentang bebek mengatakan...

pemerintah sudah seharusnya mengadakan penangulangan krisis air yang terjadi di daerah dumoga pada khususnya.salain itu kami sebagai msyarakat dumoga yang tinggal di mopugad sangat mengharapkan perhatian pemerintah tentang prasarana umum yang telah banyak tidak berfungsi atau telah rusak . contoh jalan di sepanjang wilayah desa kami dan juga desa tetangga kami apalagi jalan untuk menuju lahan pertanian . kurang lebih kurun waktu 10 sama sekali tidak ada perbaikan .kami sebagai masyarakat taat pajak sudah waktunya meminta pertanggungjawabn pemerintah untuk melakukan perbaikan atau pembaharuan prasarana umu yg telah rusak itu. karena jalan didaerah /desa kami sangat mendukung demi kemajuan ekonomi masyarakat.hasil panen dari pada petani banyak yang tidak memenuhi setandar hasil maksimum lkarena di akibatkan sistem transfortasi yang lambat disebab kan jalan rusak.kami mohon pmerintah dalam hal ini dapat di perhatikan bila ingin memajukan kesehjahtraan masyarakat .